Gambar Di atas merupakan gambar karikatur yang saya sambil dari sebuah blog. Saya minta maaf tidak tercantumnya sumber gambar. Kembali pada inti yang saya ingin sampaikan kepada pembaca blog. Dalam karikatur ini menggambarkan Presiden SBY yang sedang berpidato dengan memegang dua bendera, yaitu Bendera Indonesia dan Bendera Malaysia. Dan seseorang yang sedang memberikan tanggapan tentang pidato SBY.
Penggambar ingin menyampaikan sebuah kritik tentang perselisihan yang terjadi antara Bangsa Indonesia dan Bangsa Malaysia. Penyelesaian perselisihan yang terjadi selama ini baik, tentang perbatasan maupun tentang kebudayaan Indonesia masih dianggap terlalu lemah bagi masyarakat umumnya. Indonesia hanya bisa melakukan diplomasi. Namun, hasil diplomasi tetap dilanggar. Dan pihak Indonesia kembali lagi melakukan diplomasi. Dan begitu seterusnya. Begitu pula dengan Presiden SBY yang selalu berpidato tentang kita akan menanganin perselisihan ini dengan perdamaian. Akhirnya Presiden SBY kelihatan lemah dan tidak punya opsi dalam menyelesaikan perselisihan ini.
Menurut saya, langkah Presiden SBY dengan menggunakan diplomasi itu sudah benar. Namun, hasil diplomasi yang sudah disepakati harus ditegaskan ke dalam kehidupan sehari - hari. Kemudian langkah selanjutnya pihak Indonesia untuk mengajak Bangsa Malaysia melakukan pembahasan perbatasan yang selama ini disengketakan. Saya yakin pembahasan ini memakan waktu yang lama. Sambil proses pembahasan perbatasan dilakukan pihak Indonesia khususnya pemegang kekuasaan dan pemerintahan memperbaiki kesejahteraan penduduk Indonesia yang ada di perbatasan. Ini sangat penting supaya kejadian pulau sipadan dan ligitan tidak terulang lagi. Seperti kita ketahui bahwa lepasnya dua pulau itu akibat dari kurangnya Indonesia membangun atau mengekspolarasi pulau terluar Indonesia. Itu pendapat saya mengenai perselisihan tentang perbatasan.
Untuk tentang pengakuan malaysia mengenai beberapa kebudayaan. Saya merasa tidak perlu diributkan. Karna kebudayaan itu bukan hanya milik suatu negara. Tapi, bisa juga dimiliki oleh dua negara atau lebih. Kenapa saya bilang begitu? saya membuat suatu permisalan. Orang Indonesia asli padang datang ke malaysia dan menikahi orang malaysia keturunan melayu. dan bertahun - tahun kemudian sehingga terbentuk sebuah perkampungan. Dan malaysia mengklaim tarian piring merupakan salah satu kebudayaan bangsa malaysia dengan alasan bahwa banyak penduduk malaysia keturunan padang. Itu bisa saja, Namun, untuk kasus tarian pendet dan tarian reog saya tidak bisa berkomentar banyak, Karena, dalam pemberitaan tidak konfirmasi kenapa Malaysia mengklaim itu? Dan pemberitaan di Indonesia kebanyakan provokasi dan hanya menghadirkan narasumber berasal dari Indonesia. Dan tidak bisa membuat kesimpulan berdasarkan pernyataan yang ada berita. Karena tidak obyektif.
Mungkin Saya bisa menarik kesimpulan bahwa untuk masalah perbatasan merupakan harga mati yang harus diperjuangkan. Namun, jangan hanya memperhatikan diperbatasa ketika ada terjadi perselisihan dengan negara tetangga. Dan penyelesaian perselisihan harus mengambil tindakan yang persuasif. Jika tindakan persuasif diindahkan, maka pilihan terakhir adalah opsi perang. Kemudian untuk kebudayan sebaiknya berpikir secara lebih cerdas dan jangan mudah terpancing dengan pemberitaan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar