Minggu, 09 Oktober 2011

Keanekaragaman Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang keanekaragamannya paling tinggi ke-III di dunia. Keanekaragaman Bahasa Indonesia sangatlah wajar. Banyak faktor yang membuat keanekaragaman Bahasa Indonesia. Mungkin salah satunya dari faktor geografis. Seperti kita ketahui bahwa Indonesia terdiri dari empat pulau besar dan beberapa pulau kecil. Kita dapat mengambil contoh satu provinsi di pulau Sulawesi, yaitu Provensi Sulawesi Selatan. Provinsi Sulawesi terdapat suku, yaitu makassar, bugis, dan toraja. Suku - suku tersebut memiliki bahasa sendiri masing - masing yang sangat berbeda. Namun, dalam suku itu juga terdapat beberapa dialek juga yang dipengaruhi oleh tempat tinggal mereka. Itu bagian kecil dari pulau sulawesi. Belum lagi dengan provinsi seperti, Sulawesi utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Coba kita bayangkan Jika kita menambahkan tiga pulau besar dan beberapa pulau kecil yang sudah tentu ditinggalin oleh suku - suku yang memiliki bahasa dan dialek tertentu, maka Bahasa Indonesia keanekaragamannya menjadi cukup tinggi. Faktor selanjutnya, yaitu agama. Di Indonesia terdapat tiga masa kerajaan yang berdasarkan agama, yaitu agama islam, agama hindu, dan agama budha. Kita mengetahui bahwa penyebar ketiga agama tersebut dilakukan oleh pedagang dari luar Indonesia, yaitu Arab, Gujarat, India, dan Cina. Dengan adanya perdagangan, sudah pasti terjadi hubungan antara pihak pribumi dan pihak pendatang. Ditambah terjadi perkawinan antar pendatang dan pribumi. Dan pada akhirnya terdapat kata - kata serapan yang diambil dari bahasa pendatang sehingga menambah perbendaharaan kata. Selain faktor itu, terdapat juga penambahan keanekaragaman Bahasa Indonesia pada saat bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa lain seperti, Belanda, Inggris dan Jepang. Pada saat itu bangsa penjajah yang memegang kendali pemerintahan Indonesia dimana dalam melakukan kegiatannya menggunakan bangsa penjajah sehingga ada pengambilan beberapa kata sebagai kata serapan yang dipakai sampai sekarang. Mungkin kita dapat melihatnya dalam bidang hukum dimana Indonesia masih memakai KUHP yang ditinggalkan oleh Belanda yang banyak menggunakan istilah belanda. Faktor terakhir adalah hasil pembuatan istilah atau kata yang dibuat oleh pemuda pemudi Indonesia. Ada dua jenis, yaitu bahasa "gaul" dan bahasa "alay"(kampungan). Dua jenis itu berdasarkan singkatan atau gabungan kata atau kata yang dibaca dibalik baik atau penambahan huruf tertentu ke dalam sebuah kata baik, itu berasal bahasa asing, bahasa daerah atau bahasa indonesia yang mengandung makna tertentu. Walaupun kata dalam dua jenis bahasa tersebut belum tentu bahasa baku. Namun, menurut saya ini bisa jadi keanekaragaman bahasa indonesia. Ternyata faktor keanekaragaman Bahasa Indonesia bukan cuma berasal dari dalam bangsa Indonesia. Namun, dari luar bangsa Indonesia juga turut menyumbang keanekaragaman Bahasa Indonesia. Dan keanekaragaman akan bertambah terus seiring dengan perkembangan Ilmu pengetahuan oleh bangsa lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar